Banyak wanita hamil yang ingin melakukan
perjalanan wisata sebagai refreshing. Pada akhirnya ini dapat
berpengaruh baik terhadap kondisi kesehatan bayi yang dikandungnya. Menurut Susan Warhus MD, dalam bukunya, Darn Good
Advice on Pregnancy, sebelum perjalanan dimulai, tentu adalah ide yang baik
jika ibu hamil memeriksakan ke dokter mengenai kondisi kehamilan, kesehatan dan
mengenai kendaraan apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil,
kereta api, ataupun pesawat terbang dan membawa catatan kesehatan tersebut ke tempat
yang dituju
Dua hal yang perlu diwaspadai saat ibu hamil ingin
pergi travelling adalah infeksi saluran urin dan penggumpalan darah di kaki.
Jika ibu hamil duduk dalam waktu lama dan menahan rasa ingin buang air kecil,
maka infeksi saluran urin bisa terjadi. Sementara untuk penggumpalan darah di
daerah kaki, ini adalah salah satu kejadian yang paling umum terjadi. Kondisi
kehamilan memang membuat tekanan darah di kaki lebih banyak dan penggumpalan
pun riskan terjadi. Yang membahayakan dari penggumpalan darah pada pembuluh
darah di kaki adalah karena gumpalan tersebut bisa menyebar ke paru-paru dan
mengakibatkan masalah di paru-paru. Solusi mudahnya adalah berdiri dan banyak
berjalan kaki. Rentangkan kaki dan latih otot kaki agar darah berjalan lancar.
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan
yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan
dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai, karena
tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan
jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh
sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi
kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang
menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan
dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian. Berpergian dapat
menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi / diare karena asupan makanan dan
minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang
melelahkan
Kurangi kemungkinan terjadinya hal tersebut dengan banyak berjalan serta rsering buang air kecil setiap jam. Ini penting untuk dilakukan dengan kendaraan apa pun, baik mobil, bus, kereta, atau pun pesawat. Berkendara dengan motor dalam jarak jauh sangat tidak disarankan, meski ada beberapa ibu yang nekat melakukan hal ini.
Pada
trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak
berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini.
Namun jika ibu hamil merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, ibu hamil
dapat berpergian dengan aman dan nyaman. Trimester pertama merupakan waktu yang
sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya
merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah
berkurang dan resiko terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat
terjadi, namun tetap harus berhati-hati.
Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang
paling dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature. Dan
jika tetap ingin berpergian sebaiknya ibu hamil konsultasikan hal ini dengan
dokter kandungan.Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu
aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat
terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena
(deep vein thrombosis/DVT) maka sebelum berangkat ibu hamil perlu konsultasi
dengan dokter kandungan. Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan
berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu karena pada saat ini resiko keguguran
paling rendah. Setelahnya, ketika risiko melahirkan semakin besar, pihak
penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan bahwa ibu hamil layak bepergian.
KIE untuk ibu hamil pada kasus travelling sebagai
berikut :
1. Pakaian, Gunakan pakaian yang nyaman. Jangan
yang bahannya panas, bahan katun. Karena ibu hamil itu mudah berkeringat. Jika travelling
ke iklim dingin bawa lah pakaian yang bisa mengcover seluruh badan.
2. Minum air putih & bergerak, Wanita hamil
sangat rentan terhadap dehidrasi dan beresiko varises, sehingga bawalah
buah-buahan kaya vitamin, seperti anggur, plums, jeruk atau apricots kering.
Pastikan Anda membawa air mineral selama traveling.
3. Alas Kaki, Pilih sendal atau sepatu yg nyaman,
kaki harus bebas bernapas.
5. Catatan Medis, Bawa catatan medis Anda
dan daftar lokasi rumah sakit lokal dari kedutaan atau badan pariwisata.
6. Asuransi, Bawa asuransi dan daftar nama
orang-orang yang dihubungi dalam kondisi darurat.
7. Surat Rekomendasi, Bawa surat
rekomendasi dokter jika maskapai penerbangan meminta.
8. Check Up, Lakukan check up ke dokter kandungan
sebelum traveling
9. Hindari Daerah Vaksinasi, Hindari perjalanan
ke negara yang mewajibkan imunisasi, karena dapat mengganggu janin
10. Istirahat cukup, Jika sudah
di kota tujuan semua bisa lupa dan pastikan Anda istirahat cukup. Pilih tujuan
wisata yang masih cukup nyaman untuk ibu hamil.
11. Sunblock, Kulit wanita hamil lebih sensitif,
oleh karena itu gunakan pelindung matahari yang lebih kuat daripada yang
biasanya.
*Dibuat setelah adanya tugas Askeb Ibu 1 pada semester 2 DIII Kebidanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar