Translate

Minggu, 20 Mei 2012

TRAVELLING Pada IBU HAMIL



Banyak wanita hamil yang ingin melakukan perjalanan wisata sebagai refreshing. Pada akhirnya ini dapat berpengaruh baik terhadap kondisi kesehatan bayi yang dikandungnya.  Menurut Susan Warhus MD, dalam bukunya, Darn Good Advice on Pregnancy, sebelum perjalanan dimulai, tentu adalah ide yang baik jika ibu hamil memeriksakan ke dokter mengenai kondisi kehamilan, kesehatan dan mengenai kendaraan apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api, ataupun pesawat terbang dan  membawa catatan kesehatan tersebut ke tempat yang dituju
Dua hal yang perlu diwaspadai saat ibu hamil ingin pergi travelling adalah infeksi saluran urin dan penggumpalan darah di kaki. Jika ibu hamil duduk dalam waktu lama dan menahan rasa ingin buang air kecil, maka infeksi saluran urin bisa terjadi. Sementara untuk penggumpalan darah di daerah kaki, ini adalah salah satu kejadian yang paling umum terjadi. Kondisi kehamilan memang membuat tekanan darah di kaki lebih banyak dan penggumpalan pun riskan terjadi. Yang membahayakan dari penggumpalan darah pada pembuluh darah di kaki adalah karena gumpalan tersebut bisa menyebar ke paru-paru dan mengakibatkan masalah di paru-paru. Solusi mudahnya adalah berdiri dan banyak berjalan kaki. Rentangkan kaki dan latih otot kaki agar darah berjalan lancar.
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema tungkai, karena tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian. Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi / diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan

Kurangi kemungkinan terjadinya hal tersebut dengan banyak berjalan serta rsering buang air kecil setiap jam. Ini penting untuk dilakukan dengan kendaraan apa pun, baik mobil, bus, kereta, atau pun pesawat. Berkendara dengan motor dalam jarak jauh sangat tidak disarankan, meski ada beberapa ibu yang nekat melakukan hal ini.
Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika ibu hamil merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, ibu hamil dapat berpergian dengan aman dan nyaman. Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi, namun tetap harus berhati-hati.
Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya ibu hamil konsultasikan hal ini dengan dokter kandungan.Sesungguhnya bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman. Perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena (deep vein thrombosis/DVT) maka sebelum berangkat ibu hamil perlu konsultasi dengan dokter kandungan. Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Setelahnya, ketika risiko melahirkan semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan bahwa ibu hamil layak bepergian.


KIE untuk ibu hamil pada kasus travelling sebagai berikut :

1. Pakaian, Gunakan pakaian yang nyaman. Jangan yang bahannya panas, bahan katun. Karena ibu hamil itu mudah berkeringat. Jika travelling ke iklim dingin bawa lah pakaian yang bisa mengcover seluruh badan.
2. Minum air putih & bergerak, Wanita hamil sangat rentan terhadap dehidrasi dan beresiko varises, sehingga bawalah buah-buahan kaya vitamin, seperti anggur, plums, jeruk atau apricots kering. Pastikan Anda membawa air mineral selama traveling.
3. Alas Kaki, Pilih sendal atau sepatu yg nyaman, kaki harus bebas bernapas.
4. Waktu, Waktu terbaik untuk ibu hamil melakukan trip adalah periode 14-28 minggu
5. Catatan Medis, Bawa catatan medis Anda dan daftar lokasi rumah sakit lokal dari kedutaan atau badan pariwisata.
6. Asuransi, Bawa asuransi dan daftar nama orang-orang yang dihubungi dalam kondisi darurat.
7. Surat Rekomendasi, Bawa surat rekomendasi dokter jika maskapai penerbangan meminta.
8. Check Up, Lakukan check up ke dokter kandungan sebelum traveling
9. Hindari Daerah Vaksinasi, Hindari perjalanan ke negara yang mewajibkan imunisasi, karena dapat mengganggu janin
10. Istirahat cukup, Jika sudah di kota tujuan semua bisa lupa dan pastikan Anda istirahat cukup. Pilih tujuan wisata yang masih cukup nyaman untuk ibu hamil.
11. Sunblock, Kulit wanita hamil lebih sensitif, oleh karena itu gunakan pelindung matahari yang lebih kuat daripada yang biasanya.



*Dibuat setelah adanya tugas Askeb Ibu 1 pada semester 2 DIII Kebidanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar